LEGENDA DESA SIDOHARJO

LEGENDA DESA SIDOHARJO

A.    LEGENDA DAN SEJARAH DESA SIDOHARJO

a.      Legenda Desa

Cikal bakal Desa Sidoharjo bermula dari tiga tokoh besar yang berjuang (babad alas) tanah Kebanaran, Semanding, dan Soka kidul.Tiga orang tersebut adalah Kyai Saragosa,Kyai Kedik,dan R.Rr.Ayu.

Pembukaan serta batas wilayahnya dilakukan dengan jalan membakar hutan dimulai dari Kepuh yang sekarang masuk wilayah Desa Trikarso.

Konon tiga orang tersebut babad bersamaan dan pembatasan wilayah disepakati bahwa hutan yang terbakar dari titik pertama dimana ia mulai membakar sampai dengan api itu padam menjadi wilayah kekuasaannya.

DUKUH KEBANARAN

Kyai Saragosa memulainya dari Kepuh dimana karena tiupan angin api meloncat ke arah utara dan kemudian menjalar  ke arah barat daya dan api akhirnya semakin meluas di daerah barat daya dimana ia kemudian menetap dan wilayahnya dinamakan Kebanaran. Kebenaran cerita dapat dibuktikan bahwa sampai sekarang memang demikian adanya,tidak berada satu hamparan lokasi namun kenyataannya di sebelah utara Desa Trikarso yang sekarang merupakan lahan persawahan masuk wilayah Kebanaran,kemudian meloncat ke arah utara melewati wilayah Semanding diapit antara Sokakidul dan Semanding yang sekarang terkenal dengan istilah Blok Semingkir ke arah utara kemudian ke arah barat melebar merupakan daerah pemukiman dan sebelah utara persawahan yang amat luas .Nama Kebanaran diambil dari nama Wilayah Kerajaan Mataram yang bernama Kebanaran dan karena Kyai Saragosa berasal dari Kerajaan Mataram,maka daerah yang dibukanya dinamakan Kebanaran.Oleh karenanya ia kemudian terkenal juga dengan sebutan Sultan Kebanaran.

Karena lidah Jawa nama Saragosa kemudian berubah menjadi Sarkosa,karena konon menurut cerita dari ketiga tokoh tersebut di atas yang paling perkasa(perkoso bahasa Jawa) dan giat bekerja (Rosa bahasa Jawa) adalah Kyai Saragosa dalam babad alas.

Makam beliau berada kurang lebih 150 meter dari Balai Desa Sidoharjo,dan pada setiap hari Selasa dan Jum`at Kliwon masih banyak warga masyarakat yang ziarah ke makam Beliau. khsus pada bulan Muharram/Bulan Sura warga Dusun Kebanaran mengadakan selamatan secara bersama yang mengambil lokasi di sekitar makam Mbah Sarkosa.Disini bukan berarti warga masyarakat menyembah kepada Mbah Sarkosa tetapi merupakan suatu upaya untuk mengingat sekaligus menghargai jasa-jasa Beliau yang sudah berjuang(trukah) demi keberadaan Wilayah Kebanaran khususnya dan umumnya Desa Sidoharjo sesuai pula dengan Sabda Nabi Muhammad SAW ‘’Barang siapa tidak mensyukuri atau menghargai jasa orang lain    (dalam hal ini Mbah Sarkosa )  berarti ia tidak mensyukuri nikmat dari Allah SWT

 

DUKUH SOKA KIDUL

Tokoh yang berjuang untuk wilayah Sokakidul sebagaimana tersebut di atas adalah RRr Ayu.Dia merupakan tiga bersaudara yang sama-sama  berjuang untuk bukak kawah.Yang pertama adalah Kyai Bekel yang bukak kawah Tanah Jimbun(Wilayah Giwangretno) dan yang ke dua adalah RRr.Ayu yang bukak kawah Tanah Sokakidul sedangkan yang ke tiga adalah Buyut Maudin yang bukak kawah Tanah sokatengah,Soka lor dan Klapa Gada (Wilayah Sruweng)

Tidak banyak certa tentang RRr.Ayu hanya karena ia seorang wanita  maka daerah yang dibukanya tidak begitu luas dan konon dalam mematikan api yang menjadi batas wilayahnya memakai kemben Makam RRr.Ayu bersebelahan dengan makam kakaknya Kyai Bekel yang berada di Jimbun(Giwangretno) sedangkan pertabatannya di  Pemakaman Waru Amba dusun Sokakidul.Karena orang Sokakidul tidak tahu persis sejarah aslinya pertabatan tersebut,maka pertabatan tersebut dilanggengkan sampai sekarang.Pertabatan itu dinamakan Kyai Langgeng padahal yang sebenarnya adalah Pertabatan Nyi Langgeng karena yang berjuang adalah perempuan yaitu RRr.Ayu.

Pembenaran cerita masih banyak masyarakat yang percaya bahwa orang Sokakidul tidak boleh berbesanan dengan Orang Jimbun karena jika dilanggar banyak rintangan yang menghadang di kemudian hari.Disini mungkin dikaitkan dengan yang bukak kawah dulunya kakak beradik yaitu Kyai Bekel dan RRr.Ayu.

 

DUKUH SEMANDING

Adik dari Kyai Sarkosa yaitu Kyai Kedik yang tercatat sebagai orang yang berjasa bukak kawah Tanah Semanding.Dinamakan Mbah Kedik konon menurut cerita karena ia orang yang nrimo ing pandum dan apa adanya.Setelah ia menghidupkan api dan api melahap  hutan dan setelah meluas dan melebar kemudian padam,ia sudah puas bersyukur kehadlirat Illahi Allah SWT dan tidak berupaya untuk menghidupkan api lagi untuk memperluas wilayahnya bahkan ia sering kedik-kedik saja(menggaruk badan karena gatal).Maka dari itulah ia kemudian terkenal dengan sebutan Mbah Kedik.

Dalam berjuang menghidupkan wilayah Semanding banyak tercatat pula tokoh-tokoh yang mempunyai peran di Semanding seperti Mbah Ireng dan Mbah Sokadana.Namun entah kenapa Mbah Sokadana lebih dominan dalam sejarah keberadaan Semanding.Mungkin dikarenakan munculnya Mbah sokadana sudah memasuki zaman dimana Bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda dan Beliau banyak memberikan bantuan ilmu ataupun perlindungan bagi penduduk setempat dari kekejaman  bangsa penjajah sehingga dengan tular tinular sampai sekarang cerita tentang Beliau masih sering didengar dan disebut namanya.Sokadana berasal dari  kata suka dan dana yang berarti suka memberikan bantuan atau dana.

Makam-makam Beliau yang sudah berjasa bagi Wilayah Semanding untuk Mbak Kedik berada di sebelah selatan makam kakaknya Mbah Sarkosa dan Mbah Ireng berada di sebelah timur Lapangan Olah Raga sedangkan Mbah Sokadana di wilayah perkampungan dusun Semanding pojok sebelah timur dan di sebelah makamnya tumbuh pohon soka yang sudah berumur ratusan tahun tetapi masih tumbuh dengan subur.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Silaturahmi dengan PPDI, Bupati Minta Perkuat Sinergitas
Bupati Kebumen Hibahkan Eks Gedung SD untuk Pemerintah Desa Sawangan
Bupati Resmikan Pantai Heppii, Wisata Rakyat, Nyaman, Murah Meriah
Bupati Minta Promosi Geopark Kebumen di Gencarkan
Pemkab Kebumen Raih Penghargaan literasi Nasional dari Nyalanesia

Arsip Berita

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2